Mengenai Saya

Foto saya
Milikilah impian, apapun itu. yakinlah semua tercapai karna tidax ada yang mustahil jika kita selalu bersama Tuhan..

Jumat, 23 November 2001

KONSTUKSI BETON



PERENCANAAN FONDASI


•Pengertian Fondasi


•Fondasi adalah bagian dari struktur bangunan yang menahan beban bangunan dan meneruskannya ke tanah dasar.


•Pemilihan fondasi menyesuaikan keadaan dan sifat tanah dasarnya yang meliputi : jenis tanah, daya dukung tanah, dan muka air tanah.






•Jenis Fondasi


Secara garis besar, fondasi dibagi menjadi 2 :


1. Fondasi dangkal, tanah keras terletak pada kedalaman dangkal.


2. Fondasi dalam : tanah keras terletak pada kedalaman yang dalam.






Fondasi dangkal


•Fondasi menerus


•Fondasi telapak


•Fondasi rakit






Fondasi Menerus (Staal)








Fondasi telapak












Fondasi Rakit












Fondasi dalam


•Fondasi sumuran


•Fondasi tiang














Fondasi Sumuran




















Fondasi Tiang












•Pemeriksaan Tanah


•Pemerikasaan tanah diperlukan untuk menentukan jenis, ukuran dan daya dukung fondasi.


•Pemeriksaan yang dilakukan meliputi:


–Pemeriksaan jenis tanah


–Pemeriksaan daya dukung/ tegangan dukung tanah


–Pemeriksaan keadaan air tanah


•Pemeriksaan jenis tanah


•Pemeriksaan jenis tanah dilakukan untuk mengetahui kondisi tanahsecara visual, dan mengetahui nilai indek propertis tanah (g, f, c).


•Pemeriksaan kondisi tanah secara visual, dapat dilakukan denganmenggali tanah pada kedalaman tertentu, kemudian melihat kondisitanah. Sedangkan pemeriksaan indek propertis tanah dilakukan dengan pengujian di laboratorium, terhadap sampel tanah yang diambil dari lokasi proyek.


•Pemeriksaan daya dukung tanah


•Pemeriksaan daya dukung tanah dapat dilakukan dengan 2 cara:


- Analisis hasil pengujian laboratorium


Melakukan analisis dengan pendekatan empiris terhadap data-data indek propertis tanah yang diperoleh dari pengujian di laboratorium.


- Pemeriksaan langsung di lapangan


Dengan menggunakan alat yang dibawa kelapangan (sondir atau SPT). Dari data yang diperoleh, dilakukan analisis untuk diketahui daya dukung tanah.


•Pemeriksaan Air Tanah


•Pemeriksaan kedalaman air tanah dapat dilakukan dengan pengeboranatau dapat dilihat dari sumur terdekat dari dilokasi proyek.


•Air tanah, mempengaruhi daya dukung tanah, dan mempengaruhipemilihan bahan untuk fondasi (air yang mangandung asam harusmenggunakan semen khusus)


•Perencanaan Fondasi Menerus/ Batu Kali


•Perencanaan fondasi batu kali adalah analisis dimensi fondasi meliputitinggi dan lebarnya.


•Data yang dibutuhkan adalah berat yang ditahan fondasi per 1 satuan panjang (meter) dan nilai daya dukung tanah.


•Ketinggian fondasi diasumsikan terlebih dahulu


•Contoh: Rencanakan dimensi fondasi !


















•Diketahui :


•Berat volume pasangan batu bata : 1800 kg/m3


•Berat volume pasangan batu kali : 2200 kg/m3


•Berat volume pasangan beton bertulang : 2400 kg/m3


•Berat atap : 80 kg/m2


•Daya dukung tanah (σ) : 0.85 kg/cm2


•Perhitungan beban:


Beban yang diteruskan ke kolom dihitung


perluasan yang ditahan kolom:


Beban atap = 3 x 5,77 x 80


= 1384,8 kg


Beban ring balk = 3 x 0.15 x 0.15 x 2400


= 162 kg


•Beban yang diteruskan ke sloof & tanah dihitung permeter panjang:


•Dinding = 1 x 0.15 x 3.5 x 1800


= 945 kg


•Kolom (1 klm) = 0.15 x 0.15 x 3.35 x 2400


= 180,9 kg


•Sloof = 1 x 0.20 x 0.15 x 2400


= 72 kg


•Fondasi = (0.25 + 1)/2 x 0.8 x 2200


= 1100





Berat total fondasi per meter panjang = 3844.7 kg












•Perhitungan lebar fondasi







B = 76.89 cm


= 80 cm


•Contoh 2 :


Diket :


•Muatan atap + tembok = 3 ton/m1


•Berat sendiri fondasi = 1 ton/m1


•Kekuatan tanah (σ) = 0,5 kg/cm2


Hitunglah lebar bagian bawah fondasi !





•Penyelesaian :


•Muatan atap + tembok = 3 ton/m1


•Berat sendiri fondasi = 1 ton/m1


Jumlah beban = 4 ton/m1




















STRUKTUR BETON KONVENSIONAL





Terdiri dari :


- balok


- kolom


- pelat


Angka-angka dimensi dapat dinyatakan :


Dalam meter : panjang balok, jarak antar balok, tinggi kolom, panjang dan lebar pelat


Dalam sentimeter : lebar dan tinggi balok, lebar dan tebal kolom, tebal pelat.


Dalam milimeter : diameter tulangan









TULANGAN BETON

Tulangan dapat berupa besi polos atau besi ulir. 
Notasi untuk menyatakan ukuran yaitu besarnya diameter pada besi polos diberi notasi Ф dan pada besi ulir (deformed) dengan notasi D (huruf D besar). 
Contoh penulisan : 
2Ф12 berarti 2 batang besi polos dengan diameter 12 mm 
Ф14 – 200, berarti batang besi polos diameter 14 mm berjarak 200 mm 
5D20, berarti 5 batang besi berulir dengan diameter 20 mm 
D20 – 150 berarti batang besi berulir diameter 20 berjarak 150 mm 










BALOK BETON

Perletakan balok dapat bebas atau terjepit. 
Penggambarannya dengan penampang memanjang dan beberapa penampang melintang sesuai dengan keperluan sehingga dapat menjelaskan penulangan yang diberikan. 
Balok yang menahan balok anak atau pelat, maka balok anak atau pelat tidak digambarkan penulangannya tetapi daerahnya diberikan bayang-bayang (silhuet). 



BALOK DI ATAS TUMPUAN BEBAS
















BALOK DENGAN PELAT DI ATAS TUMPUAN JEPIT
















KOLOM BETON

Kolom umumnya berbentuk persegipanjang, bujursangkar atau bulat. 
Penulangannya dapat secara simetri atau mengelilingi sisinya. 
Penyambungan penulangan dilaksanakan secara praktis pada permukaan suatu lantai atau di tengah kolom. 
Tulangan di bagian bawah dibengkokkan ke dalam dulu dan menjadi stek dengan panjang kurang lebih 40 kali diameternya. 







KOLOM DENGAN TULANGAN SIMETRI








PELAT BETON

Gambar pelat ditunjukkan dengan denah, potongan memanjang dan melintang 
Pada denah pelat, tulangan digambarkan dengan bentuk setelah dibengkokkan tergeletak, tidak tampak atasnya, baik ke arah panjang maupun ke arah lebar. 
Peletakan dapat bebas atau jepitan, baik pada 4 sisi maupun 2 sisi. 
Tulangan di lapangan bentangan dibengkokkan ke atas pada tempat 1/5 bentangan, dan penambahan tulangan di tumpuan sepanjang ¼ bentangan. 











PELAT DI ATAS 4 TUMPUAN BEBAS