Klik logo AutoCAD di kiri atas. Di sanalah menu AutoCAD berada. Sekarang mestinya anda telah melihat menu-menu tersebut. Hal yang sama berlaku untuk Microsoft Office yang baru!
Ribbon Bar, merupakan akses utama untuk mengakses tool AutoCAD yang dapat anda gunakan. Perhatikan tab di atasnya. Ada home, block & references, annotate, dst. Masing-masing tab mengelompokkan toolbar yang sejenis. Home berisikan toolbar yang paling sering dipakai.
Pointer, merupakan tool untuk mendefenisikan titik input. Mari kita fokus dengan kedua tool ini dulu.
Pada panel draw, klik line. Line merupakan tool yang paling dasar. Kita akan mencoba dari yang paling mudah ini dulu.
Sesudah anda mengklik line, perhatikan bahwa pointer berubah bentuk. Mode ini menunjukkan AutoCAD meminta input titik dari anda. Dan disebelahnya terdapat tulisan ‘specify first point’ dan koordinat. Defenisikan titik pertama! Bentuk ini disebut dengan dynamic input. AutoCAD akan membimbing anda untuk menyelesaikan tugas anda. Jadi jika bingung saat menggunakan tools baru, ikuti keterangan yang muncul!
Klik di area kosong bidang gambar.
Apa yang terjadi kemudian? Sekarang ada garis dari titik yang anda klik, ke pointer anda. Arah dan panjang garis mengikuti pointer anda. Tulisan di sebelah pointer bertuliskan: specify next point or
Kita fokus dulu dengan specify next point. Klik saja titik untuk mendefenisikan titik selanjutnya. Jangan pikirkan ukuran dan posisi dulu. Klik beberapa kali lagi. Kali ini perhatikan juga di area command line. Di sana ada tulisan yang persis sama dengan di sebelah pointer anda. Tekan [enter] untuk mengakhiri tool ini.
Melanjutkan seri tutorial AutoCAD untuk pemula sebelumnya. Di tulisan lalu, anda telah diperkenalkan pada interface (antar muka) AutoCAD 2009. Anda juga telah diperkenalkan bagaimana mengaktifkan drawing tool dan menggunakannya. Mungkin anda bahkan telah mencoba menggunakan beberapa drawing tool lainnya.
Pada dasarnya aturannya sama:
Aktifkan toolnya dengan mengkliknya melalui ribbon, lalu ikuti petunjuk yang diberikan AutoCAD. Aturan sederhana ini akan selalu anda pakai selama menggunakan AutoCAD, tidak hanya saat belajar saja.
Di tutorial yang lalu, anda telah menggambar line, namun masih asal-asalan, tanpa ukuran yang jelas. Sekarang, kita akan coba menggambar secara presisi.
Membuat File Baru
Aktifkan AutoCAD. Buat file baru, dari menu file>new atau tekan [crtrl] + N. Gunakan template acadiso.dwt. Lho, kan begitu AutoCAD dijalankan, sudah membuka file baru? Yap. Tapi AutoCAD umumnya dimulai dengan unit imperial. Yaitu untuk menggambar dalam satuan feet dan inch. Kita akan mencoba mulai dengan langkah yang benar. Kita akan mulai dengan template metric, yaitu dengan satuan mm. Masalah template akan dibahas lebih lanjut kelak.
Polar Tracking
Aktifkan kembali line. Klik dimana saja untuk titik pertama. Gerakkan pointer anda, kira-kira hingga horizontal dari titik awal. Apa yang terjadi? Pointer anda akan lengket dengan garis horizontal! Fitur ini disebut sebagaipolar tracking.
Coba gerakkan pointer anda berputar 360 derajat dari titik awal. Polar tracking akan aktif setiap kelipatan 90 derajat! Ini akan sangat mempermudah kita membuat garis horizontal dan vertikal.
Meneruskan line, gerakkan pointer anda ke kanan dari titik awal. Pastikan polar tracking aktif, mengunci pointer dengan sumbu X. Ketikkan 30, lalu tekan [enter]. Anda baru saja membuat garis horizontal sepanjang 30 mm! Gerakkan ke atas, tegak lurus dengan garis sebelumnya. Ketikkan 25 [enter]. Menggambar dengan AutoCAD tidak sulit kan? Teruskan sampai anda dapat membuat bentuk ini. Jangan berpikir untuk membuat dimensi dulu. Dimensi ini hanya untuk acuan anda. Setelah selesai, tekan [enter] untuk mengakhiri tool.
Terlalu sederhana? Tidak perlu terburu-buru. Kita akan melanjutkan ke bagian yang lebih kompleks, lebih baik anda membiasakan diri lebih dulu.
Koordinat Rectangular
Menggambar garis horizontal dan vertikal tentu sekarang mudah bagi anda. Tapi sayangnya, bentuk yang kita gambar tidak selalu dibentuk garis horizontal dan vertikal saja. Bagaimana kalau kita menggambar garis miring? Tidak masalah, tentu saja.
Pertama-tama perhatikan simbol ini di area gambar anda.
Apa yang ditunjukkan? Simbol sumbu koordinat X dan Y. Ke kanan adalah sumbu X (positif) dan ke atas Y (positif).
Lihat bentuk ini? Kita akan menggambar dari kiri bawah ke kanan atas. Perhatikan bahwa ke kanan berjarak 30, ke atas 40.
Aktifkan kembali line. Klik di mana saja sebagai titik awal. Ketikkan 30,40 [enter]. Sederhana saja. Ketikkan nilai x,y! Garis anda sudah jadi. Kata siapa AutoCAD susah?
*Warning! Jika anda menggunakan AutoCAD 2005 atau versi yang lebih tua, anda tidak mengetikkan x,y. Tapi harus didului @. Jadi @x,y.
Berlatihlah dengan koordinat rectangular ini. Jika ada yang bersedia menyumbangkan gambar latihan untuk sesi ini, silahkan kontak saya. Nanti gambarnya akan saya cantumkan di sini.
Koordinat Polar
What else? Sekarang, bagaimana jika anda ingin menggambar garis yang anda tahu panjang dan besar sudutnya dengan sumbu X positif?
Coba kembali aktifkan line. Klik titik awal garis. Perhatikan nilai di sebelah pointer anda. Nilai ini secara default menunjukkan panjang garis dan sudut. Kecuali, jika AutoCAD anda sudah diacak-acak settingnya.
Cobalah ketikkan panjang garis (dalam kasus ini 70), tekan [tab] untuk memindahkan fokus ke sudut, ketikkan 30 sebagai besar sudut. Tekan [enter]. That’s it. Tidak susah kan?
Anda juga dapat mengetikkan d<a. Dengan d=jarak ke titik selanjutnya dan a=sudut terhadap sumbu X positif. Namun cara ini hanya dapat mengukur besar sudut searah jarum jam.
Bandingkan kedua image ini untuk jelasnya. Perhatikan besar nilai sudutnya.
Object Snap
Object Snap merupakan fitur bantu dalam menemukan titik acuan. Object snap hanya bekerja saat AutoCAD meminta anda mendefenisikan titik koordinat. Saat anda mengaktifkan line, circle, atau drawing tools lain, dan AutoCAD meminta anda mendefenisikan titik, object snap secara default akan aktif.
Saat anda menggerakkan pointer ke beberapa titik acuan, object snap akan tampak pada pointer anda.
Pada contoh di atas, pada endpoint dan midpoint. Banyak sekali titik yang dapat anda ‘snap’. Object Snap secara default aktif untuk mendeteksi titik-titik tersebut secara otomatis. Namun pada umumnya banyak yang tidak suka dan sebal kalau menggunakan fitur ini. Kenapa? Saat objek semakin kompleks, anda tidak lagi dapat mengaturnya dengan mudah. Tertarik snapnya kesana-kemari. Akan lebih cepat jika anda melakukan override dan tidak melulu bergantung pada object snap otomatis.
Anda dapat melakukannya dengan memilih snap yang anda butuhkan saja. Misalnya anda mengaktifkan snap endpoint. Bahkan saat pointer anda ada di tengah-tengah segmen garis, yang dicari adalah endpoint!
Jika anda ‘ngotot’ dan tetap ingin menggunakan object snap secara otomatis, dapat anda atur dengan [shift]+klik kanan dan memilih Osnap Settings.
Anda dapat memilih tipe snap yang sering anda gunakan saja. Jangan aktifkan semua, karena hanya akan membingungkan anda saja!
Jika anda ingin mematikannya sama sekali, dapat menon-aktifkan/mengaktifkan dengan menekan [F3]. Buatlah beberapa objek line, circle, dan sebagainya. Cobalah fungsi masing-masing snap. Sekali lagi, di seri tutorial ini anda dituntut untuk aktif mencoba sendiri. Tutorial ini tidak akan menjelaskan satu-persatu fungsi tools yang ada. Tapi membimbing anda untuk mempelajari tools dan konsep penggunaan AutoCAD.
Object Snap Tracking
Object snap tracking adalah fitur bantu untuk melakukan ‘tracking’ dari titik acuan dari suatu objek.
Misalkan kita ingin menggambar dari titik yang jaraknya 2.6 dari midpoint objek. Aktifkan circle, gerakkan pointer anda ke atas midpoint garis, biarkan beberapa saat, dan gerakkan ke samping. Ketikkan jarak 2.6, lalu [enter].
Object snap tracking dapat juga digunakan untuk acuan dua titik. Misalkan cara yang saya gunakan untuk mencari titik tengah dari persegipanjang ini.
Di bagian selanjutnya, saya akan mencoba memberikan latihan dari beberapa tulisan sebelumnya. Mau nyoba ngoprek-ngoprek library dulu… Kalau ada yang ingin menyumbangkan latihan, sekali lagi dipersilahkan :)
Mengenal Modify Tools
Di
bagian yang lalu, saya mencoba menunjukkan bagaimana pentingnya menggunakan file template. Meski banyak trik yang mungkin belum familiar bagi pemula, saya rasa sekarang anda mulai memahami pentingnya penggunaan template. Template dapat sangat mempermudah setup awal, dan dapat menjaga standard. Meski drafter baru, jika ia ditunjukkan styles dan reusable contents yang dapat ia pakai, ia dapat langsung mulai bekerja. Selain itu, tujuan saya menggunakan beberapa tools itu untuk sedikit refreshing. Agar tidak terlalu jenuh, dan mudah-mudahan lebih termotivasi :) Sekarang kita kembali ke bagian yang membosankan. Belajar ke dasar, menggunakan modify tools.
Modify Tools adalah kumpulan tools untuk melakukan berbagai perubahan atau manipulasi terhadap bentuk geometri yang ada. Seringkali lebih cepat jika kita menggambar objek dengan beberapa garis bantu, lalu melakukan modifikasi. Daripada berusaha menggambar dengan benar dari awal.
Modify tools dapat digunakan secara noun-verb selection ataupun verb-noun selection. Noun-verb berarti anda memilih objek dulu, baru mengaktifkan tool. Verb-noun berarti anda mengaktifkan tool dulu baru memilih objek. Tidak semua tools dapat menggunakan noun-verb selection. Meski ini mungkin kebiasaan dari penggunaan software Windows compliant lainnya. (Anda harus memilih teks dulu sebelum mengkopinya di Word bukan?).
Berikut adalah modify tools yang dapat anda gunakan. Baik melalui toolbar ataupun melalui panel di ribbon bar.
Sama seperti tutorial penggunaan tools untuk drawing, saya tidak akan membahas secara detail setiap tools. Cara penggunaannya pada dasarnya sama dengan drawing tools.
Misalkan untuk copy. Berikut adalah langkah-langkah yang anda lakukan:
Command: _copy
Select objects: Specify opposite corner: 4 found
Select objects:
Current settings: Copy mode = Multiple
Specify base point or [Displacement/mOde] <Displacement>: Specify second point
or <use first point as displacement>: 1200
Specify second point or [Exit/Undo] <Exit>:
[googlevideo]http://video.google.com/videoplay?docid=4041341217920320282[/googlevideo]
Sama seperti saat menggunakan drawing tools, anda mengaktifkan tools, dan mengikuti langkah-langkah yang diminta oleh AutoCAD. Pada contoh ini:
- Mengaktifkan tool
- Memilih objek (lebih detail untuk pemilihan objek dapat dilihat di sini)
- Mendefenisikan titik acuan
- Menekan [enter] untuk mengakhiri tool.
Pada dasarnya hampir semua modify tools mengikuti alur pertanyaan di command line (atau dynamic input). Hanya array yang membutuhkan anda mengisi melalui kotak dialog.
Di dialog ini, anda juga melakukan hal yang sama. Anda memilih objek, mendefenisikan jarak (dengan titik acuan ataupun mengisi nilainya), dan parameter lainnya. Anda dapat mengklik pada layar, dengan mengklik tombol berikut.
Mengenal Layer
Melanjutkan seri tutorial AutoCAD untuk pemula. Jika anda belum mencoba-coba menggunakan
drawing toolsdan
modify tools, cobalah berlatih menggunakannya sebanyak mungkin. Pahami bagaimana cara penggunaan kedua kelompok tools itu. Pada dasarnya kedua tools itu dapat anda kuasai hanya jika anda sering berlatih menggunakannya.
Di bagian ini kita akan melangkah sedikit lebih jauh. Kita akan mulai mempelajari manajemen gambar di AutoCAD. Yang pertama perlu anda ketahui adalah layer.
Konsep Layer
Dulu, waktu orang masih menggambar secara manual, pernahkah anda melihat orang menggambar di kertas transparan? Si arsitek akan menggambar desainnya di sebuah kertas. Si insinyur sipil akan meminjam gambar itu dan meletakkan kertas transparan di atasnya, dan menggambar strukturnya. Begitu pula insinyur ME. Ia akan menggambar di kertas transparan dengan meminjam dasar gambar sipil dan arsitektur. Mungkin akan ada pula desain interior yang melakukan hal serupa. Seluruh gambar itu jika ditumpuk akan jadi satu gambar yang lengkap. Namun kalau ingin melihat gambar arsitektur + interior saja, gambar struktur dan ME dapat dilepas.
Konsep yang sama digunakan oleh layer. Namun karena sekarang anda bekerja dengan komputer, anda dapat menetapkan jumlah layer secara lebih detail. Untuk gambar arsitektur saja, anda dapat menetapkan belasan sampai puluhan layer. Total, AutoCAD dapat menghandle jumlah layer ‘virtually unlimited’. Bagaimana menetapkannya?
Pada dasarnya, setiap perusahaan seharusnya punya standar layer sendiri. Tidak masuk akal jika dalam satu perusahaan setiap pengguna AutoCAD menggunakan nama layer sendiri-sendiri. Misalkan si A menggunakan layer ‘dinding’ untuk dinding. Si B menggunakan ‘wall’, si C menggunakan ‘ddg’. Tentunya ini akan menimbulkan kebingungan saat pertukaran data. Tidak ada standar internasional untuk penamaan layer, meski ada beberapa organisasi yang mencoba menstandarkannya.
Yang perlu anda perhatikan dalam menetapkan layer, setiap layer harus merupakan sebuah kelompok objek tertentu. Dengan layer, anda dapat menampilkan objek-objek yang anda butuhkan saja. Anda dapat mengunci layer sehingga kelompok objek lain tidak dapat anda edit. Anda juga dapat mengatur properti setiap kelompok objek sehingga saat dicetak
Mendefenisikan Layer
Buatlah sebuah file baru. Gunakan template acadISO -Named Plot Styles.dwt.
Secara default, template ini memiliki hanya 1 layer. Yaitu layer 0. Jangan gunakan layer 0, kecuali untuk membuat block kelak. Kita akan menambahkan beberapa layer pada latihan ini.
Klik layer properties pada layer panel di ribbon bar. Atau ketikkan LA [enter] jika anda lebih menyukai menggunakan command line. Ini akan membuka layer properties manager.
Tambahkan layer dengan mengklik new layer. Ubah namanya menjadi A-wall. Ini merupakan cara yang cukup banyak digunakan dalam memberikan nama layer. A menunjukkan disiplin ilmu arsitektur. Anda dapat menggunakan C untuk Civil (infrastruktur) dan S untuk Structural. Atau dapat menetapkan aturan sendiri dalam perusahaan anda.
Sekarang di kolom color, klik warna pada kolom tersebut. Ubahlah warna menjadi merah (1). Ubah pula lineweight menjadi 0.20. Ini akan mendefenisikan tebal garis saat dicetak menjadi 0.2 mm.
Buat lagi layer A-detail-wall dengan warna abu-abu (8) dan lineweight 0.05. Tujuan mendefenisikan layer ini adalah untuk detail dari elemen dinding. Kadang-kadang kita tidak ingin menampilkan gambar dinding secara detail. Terutama jika bekerja dengan skala sangat kecil. Dengan mendefenisikannya pada layer lain, kita dapat menampilkan atau menyembunyikannya kelak.
Sekarang buat lagi layer A-column untuk kolom. Gunakan warna biru (5) dengan lineweight 0.25.
Buat pula layer A-detail-column dengan warna abu-abu (8) dengan lineweight 0.05.
Terakhir, buatlah satu layer dengan nama Centerlines. Beri warna abu-abu (9) dengan lineweight 0.09.
Klik pada kolom linetype. AutoCAD akan membuka satu dialog. Di sini anda baru melihat 1 jenis garis, yaitu continuous. Klik load untuk menambahkan jenis garis lain. Pilih CENTER dan klik OK. Pilihlah tipe garis center ini, dan klik OK.
Centerlines ini akan kita gunakan untuk semua disiplin ilmu, jadi tidak perlu dibedakan dengan prefix.
Sekarang coba anda defenisikan sendiri jenis layer yang mungkin anda butuhkan. Seperti layer untuk anotasi, pintu, tangga, furniture, landscape, dan sebagainya.
Menggunakan Layer
Sekarang kita akan coba menggunakan layer-layer ini. Tutuplah layer properties manager.
Aktifkan layer Centerlines. Anggaplah sekarang dengan mengaktifkan layer ini, anda akan menggambar di lembar transparan Centerlines.
Gambarlah garis horizontal sepanjang 35000 mm. Perhatikan bahwa garis centerlines ini seharusnya garis-titik-garis. Tapi masih tampak terlalu rapat.
Ketikkan LTS [enter] untuk mengubah linetype scale. Ketikkan 40 [enter]. Sekarang garis centerlines anda tampak lebih jelas.
Ketik AR [enter] untuk mengaktifkan ARRAY. Klik tombol select object dan pilih garis horizontal ini. Berikan nilai berikut untuk array.
Kita mengkopi garis itu menjadi sebanyak 5 objek ke arah atas. Karena kita tidak mengkopinya kearah horizontal, column kita buat tetap satu objek. Jarak antar garis horizontal sejauh 6000 mm.
Ulangi langkah yang sama, buat garis vertikal sepanjang 27000. Buat duplikatnya sehingga menjadi 7 objek dengan jarak 5000 mm. Hasil akhirnya kira-kira seperti ini. Grid seperti ini umum dibuat sebagai acuan struktur bangunan.
Sekarang coba ganti layer yang aktif menjadi A-column.
Buatlah persegi dengan ukuran 400×400. Gambar dimana saja, nanti kita akan memindahkannya setelah kolom jadi.
Ganti layer yang aktif menjadi A-detail-column. Ketik O [enter] untuk mengaktifkan offset.
Ketik L [enter] untuk mengatur layer hasil offset. C [enter] agar objek hasil offset dibuat dilayer yang aktif. Ingat bahwa anda baru saja memindahkan layer aktif ke A-detail-column.
Ketik 20 [enter] sebagai jarak offset.
Klik sekali pada rectangle untuk memilih objek, dan klik satu titik didalam rectangle. Jangan pedulikan posisi pastinya. Yang penting di dalam rectangle. [enter] untuk mengakhiri tool ini.
Sekarang tekan H [enter] untuk mengaktifkan hatch.
Ganti pattern menjadi AR-CONC. Dan klik tombol di sebelah add:select object. Dialog akan menutup, klik rectangle hasil offset. Klik OK.
Mengenal Block
Di bagian ini anda akan mengenal block. Block adalah ‘reusable content’ atau objek yang dapat dipakai berulang-ulang. Mungkin lebih kita kenal sebagai library.
Jika anda pernah menggambar manual, mungkin pernah menggunakan
Letraset atau Rugos untuk gambar orang, pohon, dan sebagainya. Block punya konsep yang sama. Hanya saja, selain library standard, anda dapat membuatnya sendiri dengan mudah. Satu kelebihan block, jika anda mengubah defenisi block, maka semua block dengan nama yang sama akan diupdate sesuai defenisi baru.
Di bagian yang lalu anda telah membuat beberapa gambar kolom. Di bagian ini, kita akan mendefenisikan kolom-kolom tersebut sebagai block.
Kenapa kita ingin mendefenisikan kolom sebagai block? Biasanya ukuran kolom tipikal. Seringkali kolom yang sama didefenisikan sebagai K1, K2, dan seterusnya. Daripada kita menggambar ukuran yang sama berulang-ulang, kita akan membuatnya sebagai block dan menginsertnya.
Dari dashboard, klik tab Blocks and References. Klik create untuk membuat block. Atau tekan B [enter] pada command line.
- Pada name, berikan nama ‘K1′
- Pada bagian base point, klik pick point. Pilihlah tengah-tengah dari kolom. Base point adalah titik acuan yang anda gunakan untuk meletakkan objek. Kolom umumnya diletakkan pada centerpointnya. Ini yang kita gunakan. Kelak, kita akan menginsert block pada pertemuan grid yang kita buat pada latihan sebelumnya.
- Pada bagian objects, klik select objects. Pilihlah gambar kolom tersebut. Pastikan anda memilih semua elemen pembentuk kolom. Dua rectangle dan satu hatch.
Lakukan hal yang sama untuk semua kolom. Beri nama berturut-turut K2, K3, dan K4.
Menggunakan dan mengedit Block
Di
bagian yang lalu, kita sudah membahas soal membuat block. Membuat block jelas mudah. Anda juga sudah menggunakan block sebelumnya
saat mencoba memanfaatkan template. Sekarang kita akan menggunakan block yang anda buat sebelumnya dan mencoba meletakkannya pada grid yang sudah dibuat sebelumnya. Kita juga akan melakukan beberapa perubahan pada block.
Ingat 4 block kolom yang kita buat sebelumnya? Hapus keempat kolom itu. Jangan khawatir apa yang anda buat hilang.
Sekarang zoom ke grid bangunan. Tekan i [enter] untuk insert block, atau klik insert pada dashboard.
Perhatikan bahwa defenisi block yang anda buat masih ada! Meski objeknya telah anda hapus, defenisi block tetap disimpan pada file.
Insert block K1 pada lokasi yang dilingkari merah berikut.
Setelah anda insert, aktifkan copy dengan mengklik pada dashboard atau mengetikkan CO [enter].
Pilih kolom yang baru anda insert, lalu [enter]. Tahan [shift] + klik kanan, lalu S untuk mengaktifkan insert snap. Klik pada kolom anda. Insertion point pada block tersebut itu menjadi base point.
Tahan [shift] + klik kanan, lalu i untuk mengaktifkan intersection snap. Letakkan pada titik-titik yang ditunjukkan lingkaran hijau di atas.
Sisanya, berikan kolom K2.
Idealnya, block adalah library. Jika ada perubahan bentuk pada objek tipikal anda, idealnya anda tidak mengubahnya, tapi menggantinya dengan library baru. Misalnya jika anda ingin mengganti tipe meja A ke tipe meja B, anda tidak mengedit meja A, tapi cukup menggantinya dengan meja B. Suatu saat anda mungkin akan
Namun sifat block yang unik, jika anda mengubah defenisi block, semua block dengan nama sama akan berubah. Dengan demikian, di desain ini kita asumsikan kolom K2 berubah ukurannya.
Aktifkan block editor dengan mengetik BEDIT [enter].
Pilih kolom K2 dan klik OK.
Di sini anda akan melihat hanya gambar kolom K2. Ingatlah bahwa titik insert ada di titik 0,0 di block editor. Jangan move objek anda!
Ketik S [enter] untuk mengaktifkan stretch. Sudah mengenal stretch bukan? Strecth akan mengubah ukuran objek dengan memindahkan vertexnya. Kita akan mengubah ukuran kolom ini dengan menarik vertex bagian bawah ke bawah 50 mm. Atas ke atas 50 mm. Sehingga total panjang kolom bertambah 100. Kita memindahkan pada kedua sisi agar titik 0,0 tetap di tengah.
Begitu pula untuk lebar, kita akan menguranginya 100 mm. Sehingga harus kita stretch ke kiri dan kanan 50 mm.
Ukuran kolom K2 yang semula berukuran 400×400 menjadi 300×500. Klik close block editor pada dashboard. AutoCAD akan menanyakan apakah anda ingin menyimpan perubahan pada block K2. Klik yes.
Perhatikan bahwa kolom K2 semua sudah berubah.
Latihan: membuat elemen-elemen bangunaN
Melanjutkan tutorial AutoCAD untuk pemula. Jika anda mengikuti
tutorial menggunakan block, anda mungkin sudah mencoba juga membuat
dynamic block untuk dinding. Dan anda mungkin ingin tahu bagaimana menyiapkan template yang digunakan saat
latihan template. Di bagian ini kita akan membuat pintu, jendela, dan juga dinding untuk diletakkan pada denah. Pintu dan jendela akan dibuat menjadi block. Sementara untuk dinding kita tidak menggunakan dynamic block dulu. Yang ditekankan adalah workflow dan konsepnya.
Bukalah file latihan anda sebelumnya. Kita sudah membuat grids dan kolom. Tambahkan satu layer untuk membuat gambar pintu dan jendela. Berikan nama yang relevan.
Membuat Pintu
Buatlah beberapa pintu. Gunakan cara yang pernah anda lakukan
di latihan membuat pintu. Buatlah dengan ukuran lebar masing-masing 600mm, 700 mm, dan 800 mm. Untuk pintu keempat, kopi pintu yang berukuran 800 mm, lalu mirror pintu anda agar menjadi pintu dobel.
Hapus rectangle di kanan (kusen). Aktifkan mirror, pilih pintu tersebut. Buat garis mirror di bagian kanan pintu. Saat AutoCAD menanyakan apakah anda ingin menghapus objek asli, ketik N [enter].
Buat semua pintu menjadi block, masing-masing P1, P2, P3, dan P4.
Gunakan titik-titik berikut sebagai insertion point.
Membuat Jendela
Membuat Jendela jauh lebih mudah daripada membuat pintu. Buatlah gambar berikut.
Ukuran kusen jendela sama dengan kusen pintu, yaitu 50×150. Dan lebar jendela berturut-turut 600mm, 750mm, dan 2x750mm. Buat masing-masing menjadi block dengan nama W1, W2, dan W3.
Membuat Dinding
Banyak cara menggambar di AutoCAD. Namun seperti biasa, di sini cara yang dibahas mungkin tidak lazim digunakan :) Yang pasti kita tidak akan menggunakan multilines. Dan tentu kita tidak akan menggambar dengan lines karena tidak produktif. Secara lengkap dinding dibuat dari dinding bata di dalamnya, dan finishing di luarnya. Dilambangkan dengan empat garis paralel, dan diberikan hatch (arsiran) sebagai penegas. Banyak yang melakukannya dengan multilines, namun kesulitan akan muncul pada saat memberikan hatch. Kita akan melakukannya dengan rectangle.
Lakukan langkah-langkah berikut:
- Aktifkan layer A-wall. Lalu aktifkan rectangle. Buat rectangle dengan ukuran 500×150 mm.
- Aktifkan layer A-detail-wall. Buat satu rectangle di tengah-tengah rectangle sebelumnya. Anda dapat melakukannya dengan memulai starting point offset 20mm dari rectangle pertama. Buat dengan ukuran 500×110 mm.
- Terakhir, tambahkan hatch di dalam rectangle terakhir. Berikan hatch ANSI32 dengan skala 5. Hatch dapat diaktifkan dengan mengetikkan H [enter]. Pastikan pilihan associative diaktifkan. Associative akan membuat hatch selalu mengikuti perubahan bentuk geometri dinding kita.
- Buat dua jenis dinding. Yaitu dinding bata dan trassram. Bentuk dinding trassram hanya sedikit berbeda dengan dinding bata. Kopilah dinding yang pertama ini, dan tambahkan hatch ANSI31. Berikan dengan skala 5, dan anglenya 90, agar saling tegak lurus dengan hatch sebelumnya.
- Uji dengan melakukan stretch pada kedua dinding. Di tutorial dynamic block, dinding ini didefenisikan sebagai library block. Jika anda ingin melakukan hal serupa, dapat mencobanya dengan membaca tutorial tersebut.
Menggunakan Dimensi
Dimensi merupakan elemen anotasi yang digunakan untuk menunjukkan ukuran panjang, besar sudut, radius/diameter dan sebagainya. Dimensi juga merupakan anotasi yang sangat penting dalam menggambar teknik. Meski anda menggambar dan mencetak dengan menggunakan skala, tidak masuk akal jika orang yang ingin mengetahui ukuran gambar anda harus mengukurnya setiap saat.
Dimension juga diatur dengan style. Pengaturannya lebih kompleks dari teks style, namun pada dasarnya sama saja.
Menggunakan Dimension
Berikut adalah dimension tools yang ada pada toolbar dimension. Jika anda belum dapat melihatnya, klik dari menu AutoCAD tools>toolbars>dimension.
Meski banyak tools untuk dimension, tidak semuanya akan anda pakai. Beberapa lebih sering digunakan untuk industri tertentu saja. Dan pada dasarnya penggunaannya sama. Jika anda telah melengkapi gambar bangunan anda
di review latihan sebelumnya, dapat memberikan dimensi pada gambar anda. Jika tidak, anda dapat
mendownload file ini dan mencobanya pada latihan ini.
Cobalah aktifkan linear dimension. Klik end point dari garis centerline paling kiri. Klik endpoint centerline berikutnya sebagai titik terakhir. Dan klik sekali lagi sebagai posisi dimana anda ingin meletakkan dimensi itu.
Saat ini dimensi anda mungkin ukurannya belum terlihat. Ukurannya masih terlalu kecil. Tidak perlu dipikirkan, kita akan ubah ukurannya kemudian.
Mudah saja bukan? Setiap jenis dimensi memiliki beberapa cara yang mungkin sedikit berbeda. Namun jika anda ingat
aturan penggunaan tool AutoCAD, hal ini tidak akan sulit diikuti.
Command: DIMLINEAR
Specify first extension line origin or <select object>:
Specify second extension line origin:
Specify dimension line location or
[Mtext/Text/Angle/Horizontal/Vertical/Rotated]:
Dimension text = 5000
Command:
Sekarang aktifkan DIMCONTINUE
. Perhatikan sekarang dimensi anda langsung diteruskan dari dimensi sebelumnya. Klik setiap titik endpoint dari centerline itu sampai selesai.
Sekarang anda telah memiliki beberapa dimensi. Sampai sekarang, kita belum dapat membaca dimensi ini. Sekarang kita akan mengubahnya melalui dimension style.
Mengenal Dimension Style
Dimension juga diatur dalam dimension style. Anda dapat mengaturnya di menu format>dimension style…
Klik modify untuk mengedit style ini. Klik tab text.
- Ganti text height menjadi 200.
- Ganti offset from dim line menjadi 50.
Klik tab symbols and arrows. Ganti nilai arrow size menjadi 200.
Klik OK, lalu klik close. Sekarang dimensi anda telah dapat terbaca. Dimension style memiliki banyak properties. Anda dapat coba sendiri dan melihat kegunaannya. Jika ada kesulitan, anda dapat selalu mendiskusikannya di sini atau
di forum. Seperti yang pernah saya sebutkan, tidak ada gunanya saya sebutkan satu-satu fungsinya. Seringkali anda sudah dapat menebak gunanya, atau bahkan tidak memerlukannya. Bereksperimenlah agar anda tidak cepat lupa :)
Mengenal 3D Modeling di AutoCAD 2009: Konsep dan Navigas
AutoCAD memiliki fitur 3D modeling. Meski hanya terbatas untuk visualisasi, tapi cukup baik. Dan memang seringkali hanya visualisasi yang dibutuhkan.
Mulai sekarang, saya akan mencoba membahas tutorial AutoCAD 3D. Tidak ada salahnya bagi yang sudah menguasainya mengikutinya juga, karena ada cukup banyak perbedaan dengan versi lama.
Sebetulnya konsep dasar 3D modeling di AutoCAD tidak banyak berbeda.
Konsep pertama yang harus anda ingat adalah, meski 3D mengenal 3 sumbu koordinat X,Y, Z… kita tetap menggambar hanya dalam sumbu X dan Y.
Cobalah buka AutoCAD anda. Buatlah gambar rectangle. Ukurannya bebas saja.
Konsep kedua yang harus anda ketahui adalah, kebanyakan ‘native feature’ 3D membutuhkan anda untuk membuat profil tertutup. Entah rectangle, circle, polygon, atau polyline tertutup.
OK, sekarang dari ribbon bar, di bagian view, ubahlah visual styles menjadi 3D Wireframe.
Bagi anda ‘command line lovers’ bisa ketik VS [enter]. VS adalah singkatan dari visual styles.
Seharusnya anda sekarang sudah bisa melihat ‘view cube’ di pojok kanan atas area drawing anda. Klik sudut view cube tersebut. Anda akan melihat pandangan isometric dari gambar anda.
Sekarang di bagian 3D Modeling, klik extrude. Extrude akan menambahkan ketinggian pada objek polygon tertutup.
Rules dalam 3D modeling tetap sama.
Menggunakan tool AutoCAD: Klik pada toolbar, dan ikuti langkah selanjutnya pada dynamic input atau command line.
AutoCAD akan meminta anda mendefenisikan objek yang akan di extrude. Pilihlah rectangle anda yang sudah dibuat sebelumnya. Tekan [enter] untuk mengakhiri seleksi objek. Perhatikan bahwa kalau anda menggeser mouse anda, tinggi extrusion juga akan mengikuti. Ketikkan saja tinggi objek yang sesuai, lalu tekan [enter].
Cara ini adalah cara paling umum dalam membuat objek 3D. Kita membuat profil, lalu ditambahkan feature agar objek jadi 3D.
Sekarang coba matikan dynamic UCS (DUCS) pada toolbar drafting settings. Di atas status bar.
Untuk tutorial dasar DUCS tidak akan kita gunakan dulu. Kelak akan kita bahas secara terpisah.
Sekarang coba lagi buat rectangle.
Perhatikan bahwa kita cuma bisa menggambar di sumbu X dan Y.
OK, sekarang kita coba navigasi 3D dari model ini. Perhatikan view cube. Bagi anda yang baru menggunakan AutoCAD untuk 3D sekarang boleh dibilang beruntung :)
Anda dapat mengklik ‘front’ untuk melihat dari depan, left, top, dan sebagainya. Arahkan saja pointer anda ke sisi-sisi kubus itu, dan klik untuk sudut pandang yang diinginkan.
Sekarang coba lagi visual styles. Cobalah ubah-ubah menjadi 3D Hidden, Conceptual, dan Realistic. Perhatikan bedanya.
Latihan 3D: Membuat Pintu
Di beberapa tutorial 3D yang lalu kita sudah mempelajari basic features dari 3D. Sekarang kita akan coba berlatih menggunakannya: membuat pintu. Kita akan menggunakan extrude, UCS, revolve, sweep, dan sebagai tambahan… DUCS dan presspull.
Buatlah dua profil tertutup seperti ini. Gunakan polyline, dan pastikan keduanya adalah polyline tertutup. Warna, lineweight, dan dimensi hanya sebagai panduan, tidak perlu dibuat juga.
Sekarang putar view menjadi SW Isometric. Extrude rectangle dengan ukuran 800×50 setinggi 2150 mm.
Pastikan dynamic UCS aktif. Ada di drafting settings. Bagi anda yang menggunakan AutoCAD 2008 atau sebelumnya, masih berupa teks DUCS.
Coba aktifkan polyline. Geser pointer anda ke sisi vertikal pintu. Tunggu dan pastikan sampai tampak garis putus-putus. Itu berarti dynamic UCS telah mengenali bidang itu sebagai UCS yang baru.
Snap ke titik bawah daun pintu, dan buat profil seperti ini.
Aktifkan sweep. Pilih profil pertama sebagai objek yang akan di sweep. Dan pilih polyline yang baru saja anda buat untuk pathnya.
Sekarang kita akan menambahkan sedikit detail di pintu ini.
Klik front pada view cube. Anda akan sering menggunakan view control saat bekerja dengan 3D. Usahakan agar anda terbiasa. Buatlah profil seperti ini di bagian dalam pintu. Ingat, pastikan DUCS aktif sebelum anda mulai menggambar. Ukuran terserah anda.
Pastikan dynamic input aktif. Aktifkan extrude. Pilih rectangle itu, gerakkan pointer anda sampai extrusion tampak ke arah yang benar. Ketik 20. Dynamic Input memungkinkan kita mengisi nilai 20 saja, tanpa harus memikirkan nilainya + atau -. Tanpa dynamic input, kita harus mempertimbangkan arah sumbu Z waktu objek dibuat. Searah sumbu positif, nilainya positif. Berlawanan, negatif. Masih benci dengan dynamic input? :)
Subtract. Pilih panel pintu sebagai yang pertama, enter, lalu pilih hasil extrusion terakhir sebagai pemotong.
Buat lagi sebuah rectangle di dalamnya, extrude 20. Union daun pintu dan hasil extrusion terakhir.
Extrude, subtract, extrude, union. Kita akan sering menggunakannya saat menggambar dengan AutoCAD 3D. Ribet? Memang seperti itu caranya :)
Maaf untuk kali ini saya tidak membahas terlalu detail. Namun jika anda mengikuti tutorial ini berurutan, seharusnya bisa mengikutinya. Jangan lupa, bisa didiskusikan juga di komentar :)
Sekarang coba buat lagi profil seperti ini di atas hasil kerja kita sebelumnya.
Kali ini langsung buat 2 buah rectangle. Aktifkan presspull. Pastikan area yang terpilih seperti berikut.
Gerakkan kembali pointer anda ke dalam pintu, ketik 20. Voila! Awalnya kita harus menggunakan extrude, subtract dan union… Kali ini cukup sekali presspull!
Sebagai tantangan, buatlah handle pintu untuk melengkapinya.
Hasil pintu kita akan menjadi seperti ini:
HANYA INI YG BISA SAYA BERIKAN ...